Kamis, 14 Mei 2020

Di Mana Gemintang Bersembunyi?

Semasa beberapa menit telah berlalu ditemani senandung malam yang kian redup
Aku dengan jemari-jemari kecilku berjalan menyusuri ruangan kecil bernama kenangan, dan seketika menemukanmu yang sedang berkelit seorang diri...

Tahukah kamu?
Ternyata beberapa jam yang lalu telah hadir sebaris rindu dariku padamu
Ternyata pula rindu itu sedang mengambang di dekat rumahmu, menghampiri bibir jendela kamarmu, berharap kau mau membukakan sedikit celah baginya untuk sekedar mampir menyapa
Juga ternyata, rinduku itu kini dalam perjalanan pulangnya padaku, duh, mungkin sebentar lagi ia tiba

Nah, di sini lah aku kini sedang duduk termangu, menunggu
Aku dan luka kecil di hatiku tengah bersiap-siap menyambut rinduku yang terpaksa kembali tanpa dapat menyentuh baik sebulir pekamu
Aku sedang merangkai beberapa bait penyemangat agar ia tak lagi layu dalam kenestapaannya atas penolakanmu yang menyakitkan malam ini
Aku berdoa, ya, hanya sepucuk kecil doa sedih, bahwa ini adalah akhir antara kita...
Wahai malam yang redup kelam, sang rindu, aku, dan dirimu si penolak rindu.....

Lalu di manakah gerangan gemintang? Biar dia yang menghakimi kisah kita, ya sudah lah, begitu saja...
Semoga ia bisa lebih adil dari pada aku, yang tentu masih lebih mementingkan egoku...